Translate

Sabtu, 30 Maret 2013

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN



Menggerakkan partisipasi masya- rakat bukan hanya esensial untuk mendukung kegiatan pembangunan yang digerakkan oleh pemerintah, tetapi juga agar masyarakat berperan lebih besar dalam kegiatan yang dilakukannya sendiri. Dengan demikian, menjadi tugas penting manajemen pembangunan untuk membimbing, menggerakkan, dan menciptakan iklim yang mendukung kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh masvarakat dan untuk kepentingan masyarakat ter- utama masyarakat miskin. Upaya itu dilakukan melalui kebijakan, peraturan, serta kegiatan pembangunan pemerintah yang diarahkan untuk menunjang, merangsang, dan membuka jalan bagi kegiatan pembangunan masyarakat. Dalam rangka ini, berkembang konsep pemberdayaan masyarakat yang pada hakikatnya memampukan dan memandirikan masyarakat. Namun dalam kenyataannya tidak semua program pemberdayaan masyarakat dapat berhasil sesuai dengan rencana. Bahkan ada yang jauh menyimpang dari konsep awal, sehingga menimbulkan keergantungan dan kemanjaan bagi masyarakat miskin.

Selasa, 19 Maret 2013

INOVASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN DAN BERPRESPEKTIF KEPADA PENANGGULANGAN KEMISKINAN



Absataksi
Salah satu agenda Reformasi’98 adalah  mewujudkan good governance atau tata pemerintahan yang baik, yang dimaksud dengan good governance adalah adanya mekanisme interaksi para pihak (pemerintah, lembaga legislatif dan masyarakat) secara bersama-sama untuk merumuskan berbagai kesepakatan yang berkaitan dengan manajemen pembangunan dalam suatu wilayah hukum dan administarasi tertentu.  Ada sepuluh prinsip yang harus dilaksanakan oleh para pihak untuk mencapai good governance, salah satunya adalah partisipasi masyarakat. Partisipasi masyarakat ini merupakan faktor penentu sekaligus sebagai indikator keberhasilan pembangunan  dan keberlanjutannya, sebab perencanaan berbasis bottom up akan mampu menjawab kebutuhan masyarakat, dikarenakan yang mengetahui akan kebutuhannya adalah masyarakat sendiri, bukan hanya sekedar asumsi dari beberapa gelintir penyelanggara negara, dengan sendirinya tolok ukur keberhasilan pembangunan adanya peran aktif partispasi masyarakat dalam perencanaan. 

Minggu, 17 Maret 2013

KEMISKINAN dan PEMISKINAN



Abstraksi
Slogan memerangi kemiskinan sering kita dengar sejak bangsa ini lepas dari penjajahan, sejak saat itu para pendiri dan pemimpin bangsa sudah banyak melahirkan berbagai program penanggulangan kemiskinan didalam berbagai strategi yang terkemas mulai dari MANIPOL/USDEK”nya Soekarno, “REPELITA”nya Soeharto, hingga dijaman Otonomi daerah dengan slogan Ekonomi kerakyatan berbasis Pancasila diera reformasi, ternyata Pemerintah belum mampu menekan angka kemiskinan, sehingga berbanding terbalik dengan propaganda dan klaim keberhasilan programnya, yang didukung dengan sajian angka dan grafik statistik yang begitu fantastik, pada faktanya hampir disetiap detik kita masih saja mendengar maupun melihat rintihan dan keputus-asaan dan ketidak berdayaan simiskin. Padahal alokasi  anggaran untuk pengentasan kemiskinan jumlahnya sangatlah besar yang dikemas dengan berbagai program pengentasan kemiskinan seperti pemberian dana Bantuan Langsung Tunai (BLT), pemberian beras untuk rakyat miskin (Raskin), pemberian dana Biaya Operasional Sekolah (BOS), program pendidikan gratis untuk siswa/pelajar tidak mampu, pelayanan kesehatan gratis untuk keluarga tidak mampu, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri), Program Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Begitu juga dengan kebijakan pemerintah untuk mengalokasikan 20% anggaran APBN untuk dunia pendidikan dan masih banyak lagi program dalam bentuk lain, yang dibeayai APBN / APBD bahkan hutang negara.  

Rabu, 13 Maret 2013

Catatan pinggir dari CLUSTER 3 TKPKD Surakarta



Kebijakan Cluster III TKPKD Kota Surakarta sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan di Usaha kecil dan Mikro, memprioritaskan pada usaha yang terancam “Kolaps”. Beberepa jenis usaha telah di inventarisir memiliki karakteristik yang diharapkan akan didorong menjadi usaha komunal. Adapun karakteristik usaha terse- but adalah :
1.     Konsep usaha “Ban Berjalan”
Konsep usaha ban berjalan adalah, usaha yang memiliki komponen yang cukup banyak dan dirangkai menjadi satu produk di finishingnya. Masing-masing komponen dikerjakan oleh kelompok yang berbeda, sehingga untuk menghasilkan satu produk melibatkan banyak orang. Pengrajin Shuttle Cocks dan sangkar burung dipilih untuk dijadikan model penanggulangan kemiskinan, yang akan difasilitasi tahun anggaran 2013.

Senin, 11 Maret 2013

POTRET KEHIDUPAN

 
Sering kita dijejali suguhan berita berhasilnya pembangunan yang telah dilaksanakan pemerintah dengan  angka statistik yang begitu fantastis, dimana pemerintah telah mampu menekan dan menurunkan angka kemiskinan, dari sajian angka statistik tersebut  merupakan bukti keberhasilan pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya. Begitu pula alokasi anggaran yang digelontorkan kedalam bentuk program penanggulangan kemiskinan  BOS, RASKIN, JAMKESMAS, PNPM Perkotaan maupun Pedesaan, Bantuan RTLH dan masih banyak lagi program semacam, tak bisa dikatakan kecil.

Minggu, 10 Maret 2013

Enam Kelurahan Siap Inisiasi RPJMKel Pada Maret 2013



Membedah problem-problem kemiskinan selalu memiliki keterkaitan antara satu faktor dengan faktor yang lain. Untuk kawasan yang homogen relatif tidak cukup sulit menemukenali problem yang ada. Sedangkan di perkotaan, penggalian akar kemiskinan dengan Analisa Kemiskinan Partisipatif memberi tantangan yang berbeda.

Kondisi inilah yang sedang dihadapi oleh Tim Koordinasi Pengentasan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Solo dalam uji penyusunan RPJMKel di 2 kelurahan. Penggalian masalah berbasis 5 isu hak dasar dikerjakan di Sewu dan Joyontakan mulai Oktober tahun lalu. Proses penggalian masalah dimulai dari penggalian masalah di RW.
Tahap selanjutnya membedah kondisi kelurahan dengan 3 alat yakni Kalender Tahunan, Analisa Kecenderungan (tren) serta Analisa Peran Lembaga. Harapannya dapat terpetakan kondisi riil yang dihadapi masyarakat. Berdasar pengalaman 6 bulan itu, ternyata menarik bagi LPMK di 2 Kelurahan yakni Kemlayan dan Joyotakan.

Jumat, 08 Maret 2013

Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Kota Surakarta



Salah satu Strategi TKPKD Kota Surakarta melakukan proses percepatan penanggulangan kemiskinan dengan cara melakukan revitalisasi pemukiman yang terintegrasi dan berbasis partisipasi serta upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan jaminan sosial pada kalurahan "merah" [ Kalurahan yang memiliki kantong kemiskinan tinggi ] . Setidaknya ada 5 (lima) Kalurahan antara lain : Semanggi, Bumi, Joyotakan, Keprabon, dan Sudiroprajan. Masing-masing kelompok program TKPKD melakukan berbagai persiapan salah satunya menginventarisir program-program penataan permukiman yang dimiliki berbagai institusi yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2012. Setidaknya ada 7 (tujuh) lembaga, baik program Kementrian, SKPD, BUMD dan I NGO's mempunyai komitmen untuk saling bekerja bersama dalam penataan permukiman di wilayah sasaran yaitu Kalurahan Semanggi. dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, Jaminan Sosial dan Pemberdayaan masyarakat, telah disiap program pendukung yang dibiayai alokasi anggaran tahun 2013.

MENGUKUR KEPUASAN MASYARAKAT ATAS LAYANAN KESEHATAN (PKMS)


Sebagai bentuk evaluasi atas pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta, TKPKD Kota Surakarta bekerjasama dengan Pattiro Solo bertempat di Rumah Makan Anggur (21/1/2013) mengadakan Sarasehan atas layanan Program Kesehatan Masyarakat Kota Surakarta (PKMS). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari proses penggalian masalah pelaksanaan layanan pendidikan BPMKS di tingkat masyarakat yang sudah dilakukan beberapa minggu sebelumnya oleh Pattiro. “Sarasehan ini dimaksudkan untuk mengkonfrontir antara temuan di tingkat masyarakat dan penyedia layanan khususnya puskesmas, RSUD dan rumah sakit swasta rekanan kerjasama PKMS” diungkapkan oleh Shemmy Samuel Rory, pelaksana harian TKPKD Kota Surakarta.

Kamis, 07 Maret 2013

Kunjungan Kerja DIRJEN PMD

Disela kunjungannya ke Sekretariat TKPKD Kota Surakarta Dirjen PMD memberikan apresiasi terhadap inovasi-inovasi kegiatan/program yang dilakukan  TKPKD, dimana saat ini TKPKD Kota Surakarta tengah melakukan uji coba bersama stakeholders kelurahan  menyusun Strategi Penanggulangan kemiskinan tingkat kelurahan (SPK Kelurahan), dengan methode PPA ditingkat RW dan tingkat Kelurahan, selain menyusun SPK Kelurahan TKPKD Kota Surakarta, tengah menginovasi RPJM Kelurahan perkotaan, sebuah perencanaan pembangunan jangka menengah berkelanjutan selama 5 tahun yang terintegrasi dalam Perencanaan Pembangunan Kelurahan, hal ini dilakukan  untuk mengoptimalkan keluaran MUSRENBANGKEL berprespektif percepatan penanggulangan kemiskinan   dokumen RPJM Kelurahan tersebut dalam implementasinya akan dikawal oleh TKPK Kelurahan. @seser|3|2013.